Setelah jenazah korban pesawat sukhoi jet 100 dievakuasi, akhirnya tim SAR dari Kopassus berhasil menemukan kotak hitam (black box) pesawat naas tersebut, Selasa (15/5) pagi.
Kotak hitam yang merekam data-data penerbangan itu ditemukan di tebing Gunung Salak, Jawa Barat. Benda berwarna hitam (awalnya seh orange, tapi krn terbakar menjadi hitam legam) itu berada diantara puing-puing sekitar 100 meter dari lokasi penemuan ekor pesawat. Komandan Tim Charlie Kopassus, Lettu Infanteri M Taufik Akbar, pun menceritakan kronologis penemuan kotak hitam yang sempat simpang siur kebenarannya sejak beberapa hari lalu itu.
"Pada pukul 10.00 kami menemukan ada kotak yang kami curigai sebagai kotak hitam," tutur Akbar saat dihubungi, Rabu (16/5). "Karena ada setengah badan kotak yang menyembul ke permukaan dan bagian ujungnya masih berwarna oranye. Akhirnya kami gali dan akhirnya ketemu kotak itu."
Kotak itu tertimbun tanah dan puing-puing pesawat yang berserakan. Kondisinya sendiri sudah menghitam karena terbakar. Untuk mengangkatnya, tim harus menggunakan tali yang langsung terhubung ke helikopter Super Puma milik TNI Angkatan Udara.
Lokasi penemuannya berada 100 meter di atas lokasi ekor pesawat. Sedangkan ekor pesawat Sukhoi Superjet sendiri ditemukan sejauh 300 meter dari lokasi tabrakan. Semula tim tidak menduga itu kotak hitam karena bentuknya sudah tidak seperti semula dan penutupnya hilang.
"Barang tersebut adalah CVR (cockpit voice recorder), kami sudah konfirmasi ke Rusia dan memang itu barangnya," Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Daryatmo. "Namun FDR (Flight Data Recorder) belum ditemukan."
Black box adalah sekumpulan perangkat untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta data kondisi selama penerbangan. Komponennya berupa perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) dan perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder(CVR).
(sumber: wowkeren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar